Rabu, 28 Juli 2010

“Dan MALAIKAT pun Turun di Afganistan “ (Kisah2 Ajaib dan Nyata)…



Berikut ini ana Kutipkan Beberapa Kisah-Kisah Ajaib tentang Pertolongan ALLOH di Bumi Suci Afganistan, yang diambil dari buku “Ayyaturahman fi jihadil afgan” karangan As Syahid Syeikh.Dr Abdullah Azzam rohimahulloh.
Yang mana Kisah-kisah ini dituturkan langsung dari medan pertempuran dan ditulis oleh beliau dengan memperhatikan secara serius jalur periwayatan yang benar dari orang-orang terpercaya yang mengalami langsung kejadian-kejadian ajaib ini (Karomah)....
Sebagaimana yang kita ketahui beliau (As syahid Dr.Abdullah Azzam) tidak menulis isi buku ini melainkan setelah beliau merasa mantap akan kebanrannya.
Bahkan syeikh Abdul Aziz bin Baaz berkata dalam Kata Pengantar buku ini :
“Ini adalah kabar gembira,sebaik-baik kabar gembira yang memberikan berita kemenangan kepada mereka (|Mujahidin), insya Allah!”

Lalu juga Perkataan Dr.Umar Al-asyqar beliau berkata : “Yang Terpenting dari semunya adalah jalur periwayatan yang benar.Apabila riwayat kisah tersebut terdiri dari orang-orang yang jujur ,maka kita wajib menyebarluaskannya, baik Manusia Percaya atau tidak”..

Dilihat dari sisi logika manapun akan merasa heran dan tak percaya bagaimana Para mujahidin yang minim persenjataan ,minim personel dan tak memiliki jet tempur seperti musuh, dapat mengusir penjajah kuffar sebesar Uni Soviet yang ketika itu menjadi salah satu “Super Power Dunia”,dalam perang yang berlangsung secara 10 tahun.
Hanya dengan keberanian para mujahidin serta pertolongan ALLOH lah yang dapat menyebabkan Musuh lari tunggang langgang dengan wajah kehinaan.
Kita berdoa semoga NATO serta Amerika yang sekarang menyerang afganistan, akan mengalami nasib serupa dengan Uni Soviet, Amienn.....

Berikut beberapa kisah ajaib itu :

A.Tembakan dan Serangan “Muncul” DARI BERBAGAI ARAH...

Arsalan menceritakan padaku (maksudnya pada Syeikh Dr.Azzam,penulis buku ini), dia berkata :

“Kami pernah berada di daerah syahturi. Jumlah Kami saat itu 25 Mujahid.Kami diserbu oleh 2000 pasukan Komunis.Setelah kami bertempur selama 4 jam,tentara komunis kalah.70-80 tentara komunis tewas dan 26 tentara tertawan , “Kenapa kalian cepat sekali kalah?”
Mereka menjawab : “Peluru dan senjata mesin Amerika menyerbu kami dari empat arah.”.Arsalan berkata ,”Kami(Mujahidin) tidak mempunyai peluru itu dan tidak pula memiliki senjata mesin. Kami hanya menggunakan garnat lempar dan menyerbu dari satu arah”.

B.Burung Bersama Mujahidin

1. Jalaludin Haqqani -salah satu mujahid terkenal di afganistan- menceritakan padaku :
“Kami bisa mengenali tanda-tanda pesawat-pesawat tempur musuh yang akan menyerang
Kami.
Caranya dengan melihat burung-burung yang terbang di atas kamp kami.Ketika kami melihatnya berputar-putar di atas kamp,Kami mulai mempersiapkan senjata untuk membalas serangan peswat musuh”

2. Al-Hajj Muhammad Jul –Salah satu Mujahid di konar- Menceritakan padaku ,”Saya melihat burung-burung terbang bersama pesawat tempur lebih dari sepuluh kali.Burung-burung itu terbang lebih cepat daripada peswat. Padahal keceptan pesawat tempur yang kita ketahui adalah tiga kali lebih cepat dari kecepatan suara”

C. ULAR tidak mematuk Mujahidin

Umar Hanif bercerita tentang kisahnya :
“Sering sekali ular datang dan tidur bersama mujahidin di kamp mereka sejak empat tahun yang silam.Ular itu tidak mematuk mujahidin”

D.Kalajengking bersama mujahidin

Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia. Dan tiada lain ia kecuali peringatan bagi manusia.”
QS Al-Mudatsir (74):31.

Abdushshamad dan mabubullah menceritakan kepadaku :
“Orang-Orang Komunis mendirikan perkemahan di dataran Qunduz.Tiba-tiba mereka diserbu oleh sekelompok kalajengking.Akibatnya 6 tentara mereka disengat dan tewas,sedang yang lainnya melarikan diri.”

E.Doa Mujahidin Dikabulkan

Maulawi Arsalan –Salah satu mujahid yang terkenal di afganistan ,dia adalah mujahid yang ditakuti oleh tentara Rusia, sampai-sampai mereka mengatakan dia adalah orang yang memakai daging manusia -
Sang Mujahid berkata :
“ Suatu Ketika kami hanya memiliki satu granat dan satu senjata anti-tank.Kemudian kami melaksanakan Sholat dan berdoa kepada Allah S.W.T agar Dia menghantamkan granat ini kepada musuh.Saat itu kami berhadapan dengan 200 tank dan kendaraan berat lainnya.Kami melemparkan granat itu dan tepat mengenai sebuah mobil yang mengangkut bahan peledak.Sehingga mobil itu meledak dan menghancurkan 86 tank, beserta mobil panser yang lainnya.Akhirnya musuhpun kalah dan kami mendapat harta ghonimah yang sangat banyak”.Dan saya (syeikh Dr.Azzam) telah bertemu dengan pemuda yang melemparkan garanat itu di Batur.

ALLOH S.W.T berfirman :

“Bukan kamu yang membunuh mereka tetapi Allah yang membunuh mereka. Dan bukan kamu yang melempar tatkala kamu melempar, tetapi Allah yang melempar. ”
( Surah al-Anfaal : Ayat 17 )

F. Bom tidak meledak

Jalaludin Haqqani menecritakan padaku ,dia berkata :

“Kami bersama 30 Mujahid menghadapi serbuan bom-bom dari pesawat tempur musuh. Semua bom-bom itu meledak.Namun tatkala ada satu bom yang beratnya kurang lebih 54 Kg meluncur ke hadapan kami, Bom itu tak meledak.Seandainya meledak pasti kami semua terbunuh”

G. Pasukan Berjumlah Kecil Mengalahkan Ribuan tentara Musuh

Haqqani mengkishkan padaku :

“Kami berjumlah 59 mujahid ,diserbu oleh kekuatan yang terdiri dari 220 Tank, Mobil Panser , Peswat Tempur dan didukung oleh 1500 tentara – Jumlkah ini dietahui dari pengakuan musuh yang ditawan –
Akhirnya, dari pertempuran dahsyat itu diperoleh harta ghonimah , 54 tank hancur, 150 tentara komunis tewas, dan 100 orang lainnya luka-luka.Kami mendapatkan harta rampasan senjata anti pesawat,beberapa senjata mesin Jerinov,7 pucuk senjata Klashinkov , satu buah senjata roket 66 mm,280 peluru roket dan 36.000 butir peluru”

H. Jasad Syuhada Yang Tersenyum dan Mengeluarkan Wangi kasturi

1. Maulawi Abdul Karim menceritakan kepadaku ,dia berkata :

“ Saya Melihat sekitar 1200 orang mati syahid.Saya tidak melihat satu pun dari tubuh mereka yang berubah.
Dan saya tak melihat seorang pun dari tubuh mereka yang dimakan oleh gerombolan anjing, pada saat anjing-anjing itu memakan mayat orang-orang komunis”

2. Bau Wangi dari minyak wanggi sebagus apapun mungkin hanya bertahan sampai satu pekan, namun bau wanggi orang syahid masih terasa wanggi lebih dari tiga bulan .
Nashrullah Manshur menceritakan padaku, dia berkata :
“ Saudaraku mati syahid,Setelah tiga bulan ibuku bermimpi bahwa dia berkata,seluruh lukaku sembuh,kecuali luka di kepala.Maka ibuku ingin membuktikannya.Diapun menggali kuburnya –Yang berada dekat dengan kuburan lain –
Setelah lubang kubur itu tampak, dan demikian pula kuburan yang ada disampingnya, Kami melihat ada seekor ular di atas mayat.Lantas ibuku berkata :
“Jangan kamu gali lagi !”. Saya berkata : “Sesungguhnya saudaraku ini mati sayhid,tidak mungkin kita mendapati ada ular.”.
Setelah kami dapat menggalinya,tiba-tiba mayat itu mengeluarkan bau wangi hingga menusuk hidung.Dan hampir saja kami tidak sadarkan diri karena bau wanggi yang amat sangat wangi.Kami mendapatkan luka di bagian kepalanya mengeluarkan darah, lalu ibuku menyentuhnya.Dan karena hal itu,jarinya menjadi wanggi dan selalu wangi hingga tiga bulan kemudian. Sampai sekarang,jarinyapun masih bau wanggi seperti minyak kasturi”

Demikian lah sebagian kisah yang ada di buku “Ayyaturahman fi jihadil afgan”,
Semoga kita yang membaca mendapati kematian seperti para syuhada atau minimal khusnul khotimah dalam meperjuangkan agama ini…
ALLOH HU AKBAR !!!

Selasa, 27 Juli 2010

SEDIKIT RENUNGAN UNTUKMU SAHABAT

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa : 59)

Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS. Assajadah : 24)

Salah satu kewajiban dan bukan sunnah atau lainnya
(Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya.
(QS. An-Nuur : 1)

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih (QS. Al-Baqoroh : 128)

Dan berbagai macam ciri-ciri orang munafik dalam kitabullah :

Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. (QS. An-Nisa : 61)

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu[660]. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). (QS. At-Taubah : 107)

Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. (QS. Al-Mujadilah : 22)

Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan?, yaitu neraka jahannam; mereka masuk kedalamnya; dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman. (QS. Ibrahim : 28 - 29)

Ada yang berkata bukankah selama masih mendirikan sholat tiada boleh menyelisihi atau berontak terhadap keputusan mereka ??
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali
(QS. An-Nisa : 142)


Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul." Dan mereka berkata;:"Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). (QS. Al-Ahzab : 66 - 67)


SIFAT-SIFAT ORANG MUNAFIK

Orang-orang munafik sangat dibenci oleh Allah, hal ini dinyatakan dalam ayat berikut :

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. (QS. 4:145)

Oleh karena itu sebagai orang yang beriman kita perlu mengetahui sifat-sifat mereka yang tersebut dalam Al Quran dan Hadits Rasulullah.

1. Apabila berjumpa dengan orang-orang beriman mereka bersikap seolah-olah beriman, tetapi bila kembali kepada teman kafirnya merekapun menunjukkan kekafirannya.

Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan:"Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan:"Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok". (QS. 2:14)

Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka termasuk golonganmu; padahal mereka bukan dari golonganmu, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang sangat takut (kepadamu). (QS. 9:56)

2. Bila datang bahaya sangat ketakutan dan minta didoakan, tetapi setelah bahaya berlalu mereka mencaci orang beriman.

Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam. (QS. 33:19)

3. Mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya

Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik. Kepada mereka dikatakan:"Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu)". Mereka berkata:"Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu". Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran dari pada keimanan. Mereka mengatakan dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan. (QS. 3:167)

Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, diwaktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati. (QS. 11:5)

4. Mengambil orang kafir sebagai teman penolong

Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih. (QS. 4:138)
(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu. Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. (QS. 4:139)

5. Menunggu apa yang terjadi pada orang yang beriman; kalau orang beriman memperoleh keberhasilan, mereka berkata seakan-akan mereka ikut berperan didalamnya. Kalau mereka berhasil seolah-olah mereka yang menyebabkab keberhasilan orang beriman.

Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam, (QS. 4:140)
(yaitu) orang-orang yang menunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang mu'min). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka berkata: "Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu" Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata:"Bukankah kami turut memenangkan kamu, dan membela kamu dari orang-orang mu'min". (QS. 4:141)

6. Riya dalam shalatnya

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali. (QS. 4:142)

7. Menghalangi orang beriman untuk menegakkan hukum Allah, tetapi kalau ditimpa musibah mengadakan perdamaian.

Apabila dikatakan kepada mereka:"Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu. (QS. 4:61)
Maka bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah:"Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna". (QS. 4:62)
Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. (QS. 4:63)

8. Mengatakan bahwa orang beriman itu tertipu dalam agama

(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata:"Mereka itu (orang-orang mu'min) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman):"Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". (QS. 8:49)

9. Merasa takut kalau ayat-ayat Allah membuka apa yang terkandung dalam hati mereka.

Orang-orang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka:"Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan Rasul-Nya)". Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti. (QS. 9:64)

10. Melarang berbuat kebaikan dan menyuruh berbuat keburukan, dan kikir, tidak mau menolong orang beriman.

Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan-perempuan, sebagian dari sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka mengenggam tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. (QS. 9:67)

11. Lebih banyak harta dan anak-anak

(keadaan kamu hai orang-oang munafik dan musyirikin adalah) seperti keadaan orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta benda dan anak-anaknya daripada kamu. (QS. 9:69)

12. Kikir sesudah mendapat karunia dari Allah

Dan di antara mereka ada orang yang berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian dari karunia-Nya kepada kami, pasti kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh". (QS. 9:75)
Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). (QS. 9:76)
Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai pada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta. (QS. 9:77)

13. Mencela orang mukmin yang memberi dan tidak memberi sedekah

(orang-orang munafik) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mu'min yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih. (QS. 9:79)

14. Tidak mau berjuang untuk agama, dan pura-pura berhalangan

Sesungguhnya jalan (untuk menyalahkan) hanyalah terhadap orang-orang yang meminta ijin kepadamu, padahal mereka itu orang-orang yang kaya. Mereka rela berada bersama-sama orang-orang yang tidak ikut berperang dan Allah telah mengunci mati hati mereka, maka mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka). (QS. 9:93)
Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan 'uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). (QS 9:94)

15. Enggan menafkahkan harta di jalan Allah, dan mendoakan orang mukmin agar dapat musibah.

Di antara orang-orang Arab itu, ada orang yang memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) sebagai suatu kerugian dan dia menanti-nanti marabahaya menimpamu; merekalah yang akan ditimpa marabahaya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 9:98)

16. Mendirikan mesjid untuk kemudharatan, kekafiran dan memecah belah orang-orang mukmin

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang. orang yang mendirikan mesjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mu'min), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mu'min serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka sesungguhnya bersumpah:"Kami tidak menghendaki selain kebaikan". Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya) (QS. 9:107

17. Apabila dibacakan ayat-ayat Al Quran bertambah kekafiran mereka

Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata :"Siapa di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?". Adapun orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa gembira. (QS. 9:124)
Dan adapun orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, di samping kekafirannya (yang telah ada) dan mereka mati dalam keadaan kafir. (QS. 9:125)

18. Apabila kena fitnah mereka menganggap datangnya dari Allah, apabila mendapat pertolongan dari Allah pura-pura beriman.

Dan diantara manusia ada yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menggaanggap fitnah manusia sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata:"Sesungguhnya kami adalah besertamu". (QS. 29:10-11)

19. Dalam hatinya mengatakan bahwa janji Allah dan RasulNya adalah tipuan belaka.

Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya". (QS. 33:12)

20. Pendusta

dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta. (QS. 63:1)
Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang tela mereka kerjakan. (QS. 63:2)

21. Bujukannya seperti bujukan syaitan

(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika mereka berkata pada manusia: "Kafirlah kamu", maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata: "Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu karena sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam". (QS. 59:16)

Ciri-ciri orang munafik menurut hadits :

Diriwayatkan daripada Abdullah bin Amru r.a katanya: Rasulullah s.a.w pernah bersabda: Ada empat perkara jika barangsiapa yang mempunyai empat perkara tersebut, maka dia merupakan orang munafik. Barangsiapa yang bersifat dengan salah satu daripadanya berarti dia bersifat kemunafikan, sehingga dia meninggalkannya yaitu apabila berkata dia berbohong, apabila diberi amanat dia khianati, apabila berjanji dia menyalahi dan apabila bertikai dia melampaui batas (HR Bukhari,Muslim)



Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok." Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. Al-Baqoroh : 14 - 16)

Semoga Allah Memberikan petunjukNya kepada kita semua sehingga tidak termasuk golongan yang dikabarkan dalam Al-Qur'an berikut ini :

Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan." Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. (QS. Al-Fatir : 37)

NEGERI PALSU


Selamat pagi pak, selamat pagi bu,
ucap anak sekolah dengan sapaan palsu.
Lalu merekapun belajar sejarah palsu dari buku-buku palsu.
Di akhir sekolah mereka terperangah melihat hamparan
nilai mereka yang palsu. Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah
mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru untuk
menyerahkan amplop berisi perhatian dan rasa hormat palsu.

Sambil tersipu palsu dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya
pak guru dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu
untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan nilai-nilai palsu yang baru.

Masa sekolah demi masa sekolah berlalu, merekapun
lahir sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu,
ahli pertanian palsu, insinyur palsu. Sebagian
menjadi guru, ilmuwan atau seniman palsu. Dengan gairah
tinggi mereka menghambur ke tengah pembangunan palsu
dengan ekonomi palsu sebagai panglima palsu. Mereka
saksikan ramainya perniagaan palsu dengan ekspor
dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan
berbagai barang kelontong kualitas palsu.

Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan bonus
dan hadiah-hadiah palsu tapi diam-diam meminjam juga
pinjaman dengan ijin dan surat palsu. Masyarakat pun
berniaga dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu.
Maka uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu
sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis
yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam
nasib buruk palsu. Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan
gagasan-gagasan palsu di tengah seminar dan dialog-
dialog palsu menyambut tibanya demokrasi palsu yang
berkibar-kibar begitu nyaring dan palsu.
(Agus R. Sarjono 1998)



Barangkali Proklamasi kemerdekaan dulu juga proklamasi Palsu sebab,
faktanya disaat bangsa kita masih diJajah,hingga detik ini.
Makanya tidak heran sekarang ini banyak berkeliaran;
Guru guru palsu, ulama palsu, agama palsu, Presiden Palsu, Pemimpin Palsu,
Pengusaha palsu, hakim palsu, pengacara palsu, uang palsu, Aparat palsu,
pria palsu, wanita palsu, cinta palsu, anak anak palsu, lengkap dengan
negawaran palsu, wakil rakyat palsu dan POLITISI POLITISI palsu beijazah
palsu dengan surat ketarangan sehat palsu dari dokter dokter palsu..
TERNYATA SEMUA YANG ADA DINEGERI INI… Pe A eL eS U. . . . PALSU


SAJAK PALSU
(Agus R. Sarjono 1998)

Kondisi dunia Islam sekarang, hampir sama dengan ketika Pasukan Tartar dulu menyerang Dunia Islam



Syaikh AbĂ» Mus‘ab Al-Zarqawi

Wahai mujahidin…

Aku tidak menemukan sesuatu yang lebih baik untuk kuketengahkan di hadapan kalian, selain tulisan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ketika beliau mengomentari persekutuan pasukan Ahzab dalam perang Khondaq. Beliau berkata, “Ringkasan cerita perang Khondaq, bahwa kaum muslimin terkepung oleh seluruh kaum musyrikin di sekeliling mereka. Mereka datang dengan bala tentaranya ke Madinah untuk membasmi orang-orang beriman hingga ke akar-akarnya. Maka berkumpullah kaum Quraisy dan sekutu-sekutunya dari Bani Asad, Asyja‘, Fazaroh, dan kabilah-kabilah Nejd lainnya. Turut bergabung juga yahudi Bani Quroidzoh dan Bani Nadzir. Pasukan sekutu ini berkumpul menjadi satu dan jumlah mereka jauh berlipat ganda di atas jumlah kaum muslimin. Sampai-sampai Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam harus meng-ungsikan orang-orang lemah dari wanita dan anak-anak ke benteng-benteng Madinah.

Sedangkan kejadian sekarang ini –maksudnya, yang dialami Syaikhul Islam di zamannya—musuh kembali bersekutu, sejak dari bangsa Mongol, berbagai suku Turki, Persia, orang-orang Arab pendatang, orang-orang sejenis dengan mereka yang murtad, dari kalangan kristen Armenia dan lain-lain. Musuh ini masuk ke sisi negeri kaum muslimin ketika kaum muslimin tengah bimbang antara maju dan mundur, ditambah lagi dengan sedikitnya jumlah kaum muslimin lain yang mau berhadapan dengan musuh, padahal musuh hendak menguasai negeri dan mengambil alih daerah penduduknya sebagaimana musuh dulu mengepung Madinah berhadapan dengan kaum muslimin. Dan ketika perang Khondaq terjadi, suhu udara teramat dingin, tiupan angin begitu kencang dan tidak seperti biasanya. Dengan itulah Alloh memalingkan pasukan Ahzab dari Madinah, sebagaimana firman Alloh Ta‘ala ini:

“…maka Kami kirim kepada mereka angin dan pasukan-pasukan yang tidak kalian lihat…” [QS. Al-Ahzab: 9]

Demikian juga tahun ini di sini, Alloh memperbanyak salju, hujan, dan hawa dingin tidak seperti biasanya, sampai-sampai banyak orang yang tidak menyukai hal ini. Adapun kami, kami katakan kepada mereka yang tidak suka: Jangan kalian benci hal itu, sebab Alloh memiliki hikmah dan rahmat di dalamnya. Dan itu termasuk sebab terbesar di mana dengannya Alloh mengusir musuh.

Alloh Ta‘ala berfirman mengenai kondisi pasukan Ahzab:

“(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan (mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Alloh dengan bermacam-macam pur-basangka. Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat.” [QS. Al-Ahzab: 10 – 11]

Demikian juga tahun ini, musuh datang dari atas daerah Syam, yaitu selatan sungai Eufrat…”

Syaikhul Islam melanjutkan, “…kemudian manusia mulai berprasangka kepada Alloh dengan berbagai purbasangka;

- Ada yang menyangka tidak ada lagi tentara Syam yang masih tegak berdiri, sehingga musuh akan menguasai penduduk Syam

- Ada yang menyangka bahwa negeri Syam ma-sih tenang dan masih berada di bawah kerajaan Islam.

- Ada yang menyangka kalau kaum muslimin mau menghadapi musuh, tentu akan bisa merontokkan dan menguasai mereka seperti lingkaran cahaya bulan mengelilingi bulan.

- Ada yang memiliki persangkaan musuh akan menawan mereka dan membawanya ke Mesir dan mengangkat sebagai penguasa di sana, sehingga orang-orang seperti ini tidak ada yang teguh untuk berhadapan dengan musuh, ia lebih berniat untuk melarikan diri ke Yaman atau yang lain.

- Ada juga yang melihat adanya gejala-gejala yang saling bertentangan dan memiliki keinginan-keinginan yang saling tarik menarik, apalagi ia tidak bisa membedakan mana kabar gembira yang benar dan yang dusta, tidak bisa membedakan bisikan hati yang salah dan yang tepat; oleh karena itu, orang yang bermain-main dalam urusan mengam-bil petunjuk akan diliputi kebingu-ngan dan dipermainkan oleh berbagai pemikiran, seperti halnya anak kecil mempermainkan kerikil bebatuan.

“…Di situlah diuji orang-orang mukmin dan digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat…” ; Alloh menguji mereka dengan ujian ini, yang dengannya Alloh mengha-puskan dosa-dosa mereka dan mengangkat derajat mereka.

Kemudian Alloh Ta‘ala berfirman: “Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mereka berkata: Hai penduduk Yatsrib (Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu…” [QS. Al-Ahzab: 13]

- Maka satu golongan kaum munafik itu ada yang mengatakan: Tidak ada tempat lagi bagi kalian di sini, sebab musuh terlalu banyak, maka kembalilah ke Madinah.

- Ada yang mengatakan, “Tidak ada tempat bagi kalian untuk berperang, maka kembalilah untuk meminta keamanan dan perlindungan kepada mereka.”

Demikian juga ketika musuh dari bangsa Tartar datang, orang-orang munafik ada yang mengatakan:

- Negara Islam sudah tidak ada lagi, maka sudah selayaknya kita masuk di bawah negara Tartar.

- Sebagian orang-orang khusus mengatakan, negara Islam masih bertahan.

- Sebagian lagi ada yang mengatakan, yang terbaik adalah menyerahkan diri kepada mereka seperti penduduk Irak menyerahkan diri dan masuk di bawah kekuasaan mereka.”



— hingga perkataan Syaikhul Islam—:

“Sesungguhnya peristiwa ini mengandung perkara-perkara besar yang di luar batas ukuran serta keluar dari kebiasaan. Bagi setiap yang berakal akan melihat bagaimana Alloh memperkokoh agama ini dengan kejadian tersebut, dan perhatian-Nya terhadap umat ini setelah hampir saja Islam tergulung, ketika sebab-sebab yang tampak secara lahiriyah sudah terputus, musuh dari pasukan sekutu menyerang begitu cepat, hati kaum muslimin melemah karena saling bermusuhan, sementara yang tetap teguh hanyalah satu kelompok yang mau menolong agama Alloh, sehingga Allohpun membukakan pintu-pintu langit-Nya untuk tentara-tentara-Nya yang kuat, Alloh menghinakan orang-orang kafir dan munafik dan menjadikan semua itu sebagai tanda kekuasaan Alloh bagi orang-orang beriman hingga hari perjumpaan dengan-Nya.”

Tatkala sampai berita bahwa pasukan Tartar sudah menyiapkan semua persenjataan untuk menyerang Syam, orangpun pada ketakutan, harga transportasi menjadi mahal; upah kuda dari Hamasah ke Damaskus saja mencapai harga 200 dirham.

Ini terjadi tahun 699 H.

Sebagian gubernur berpanda-ngan untuk menyerahkan benteng Al-Qol‘ah kepada Tartar, demi menjaga penduduk. Tetapi Ibnu Taimiyah tetap bersikukuh untuk melawan mereka dan meminta penjaga benteng untuk tidak menyerahkannya, walaupun tidak tersisa lagi selain satu bongkah batu; maka penjaga bentengpun menyetujui pendapat Ibnu Taimiyah, dan ternyata ada mashlahat yang baik bagi kaum muslimin dalam sikap ini.

Kemudian datang berita mengenai kedatangan pasukan Mesir menuju Syam, maka Hulaghu bersama pasukan Tartarnya keluar menuju Damaskus. Sementara Damaskus sendiri sudah kosong dari tentara dan penjaga. Maka, seluruh penduduknya diseru untuk keluar membawa senjata masing-masing dan bermalam di pagar-pagar benteng serta pintu-pintu masuk untuk menjaga negeri, maka merekapun keluar menuju pagar benteng.

Ibnu Taimiyah sendiri berkeliling di benteng setiap malam untuk memberikan semangat agar bersabar dan terus berperang, serta membacakan ayat-ayat jihad dan ribath kepada mereka.

Ketika kehidupan di Damaskus kembali normal, Ibnu Taimiyah dan pengikutnya berkeliling ke warung-warung, lalu memecahkan bejana-bejana khomer. Setelah itu, Ibnu Taimiyah dengan didampingi Al-Atsrom –gubernur Damaskus—keluar ke daerah Jubailah dan Kasrowan untuk memberi pelajaran kepada kaum Rafidhoh (Syiah) dan Bathiniyah, karena keterlibatan mereka membantu pasukan Tartar. Mereka juga ikut menyerang kaum muslimin di malam hari. Maka para pemimpin mereka keluar menemui Ibnu Taimiyah dan menampakkan ketaatan serta penyesalannya. Mereka juga mengembalikan semua barang yang telah mereka ambil. Setelah selesai, Al-Atsrom kembali ke Damaskus dan mengeluarkan perintah agar rakyat menggantungkan senjata-senjata di toko-toko, dan memerintahkan mereka untuk belajar memanah. Akhirnya, dibangunlah Al-Imajat –yaitu kamp-kamp latihan militer di Damaskus—. Ia juga memerintahkan para ulama untuk turut belajar memanah, dalam rangka persiapan menghadapi situasi apapun yang datang mendadak.

Demikianlah, umat ini wajib melakukan persiapan di waktu senggang, supaya ketika terjadi peristiwa-peristiwa dahsyat, ada anak-anak dari umat ini yang menghadapi, melindungi, serta menolak makar musuh terhadapnya.

Pasukan Tartar masuk ke Syam pada tahun 702 H, manusiapun gempar ketakutan, mereka melaku-kan doa qunut dalam sholat, dan itulah pertempuran pertama kali yang mereka alami, datanglah pasukan Tartar yang didukung oleh 7000 personel, maka sekelompok pahlawan negeri Syam berjumlah 1500 orang menghadapi mereka, dan Alloh pun memenangkan pasukan-Nya.

Ketika pasukan Tartar sudah semakin dekat, dua pasukan –yaitu dari Himawi dan Al-Halbi— mundur ke Himsh, mereka takut pasukan Tartar akan menyerang mereka secara tiba-tiba, maka merekapun berjaga-jaga di daerah Marji Ash-Shuffar. Dan benar, pasukan Tartar sampai di Himsh, kemudian merangsek ke Ba‘labak, manusia diguncang rasa takut luar biasa, berita-berita negatif dan berbagai isu banyak sekali tersebar. Maka dalam hal ini, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah memiliki andil besar dalam menenangkan jiwa orang-orang dan menjaga kestabilan kondisi intern kaum muslimin.

Beberapa waktu kemudian, orang mulai meragukan sah tidaknya memerangi bangsa Tartar secara syar‘i; sebab mereka juga berpenampilan Islam tulen. Keraguan ini sama dengan sikap orang-orang yang kalah sebelum tempur hari ini, yang mana mereka meragukan sah tidaknya memerangi tentara pemerintah Thoghut.

Ibnu Hazm berkata dalam kitab Al-Muhallâ, “Tidak ada kejahatan yang lebih besar setelah kekafiran, daripada melarang jihad di jalan Alloh dan menyuruh agar kehormatan kaum muslimin diserahkan begitu saja kepada musuh-musuh Alloh.”

Kemudian, Ibnu Taimiyah tampil dan mengeluarkan fatwa-fatwanya yang cukup terkenal mengenai wajibnya memerangi pasukan Tartar. Beliau mematahkan semua syubhat yang banyak didengungkan kaitannya dengan masalah ini. Beliau mengatakan kepada manusia, “Jika kalian melihatku berada di fihak Tartar sementara di kepalaku ada mushaf Al-Quran, maka bunuhlah aku,”

Mendengar fatwa ini, manusia-pun kembali bersemangat untuk berperang, hati mereka kembali kuat.

Ketika pasukan Tartar semakin dekat, Ibnu Taimiyah menoleh kepada salah seorang petinggi Syam, beliau berkata, “Hai Fulan, tempatkan aku di posisi kematian,”

Petinggi itu berkisah, “Maka aku menempatkan Ibnu Taimiyah di depan musuh persis, ketika itu mereka datang berbondong bondong seperti aliran ombak dengan menenteng senjata-senjatanya yang berkilauan di balik debu perang. Kukatakan: Tuanku, inilah posisi kematian dan inilah musuh, mereka datang di balik debu itu.”

Syaikhul Islam pun mengangkat matanya ke langit dan memejamkan pandangannya, dan menggerak-gerak kan kedua bibirnya untuk berdoa kepada robbnya dalam waktu cukup lama. Maka beliau bertempur melawan pasukan Tartar, perang berlangsung sangat-sangat sengit, api pertempuran berkobar menyala-nyala, para pahwalan menunjukkan keperwiraannya, dan pasukan Tartar dipaksa mundur ke gunung-gunung. Setelah hari mulai gelap, kaum muslimin mengepung pegunungan di mana pasukan Tartar berada, sungguh hati pasukan Tartar kala itu terhinggapi ketakutan luar biasa.

sumber : http://ishoba.wordpress.com