Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya." Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci. (QS.As-Shaf:8-9)
Sabtu, 27 Agustus 2011
Revolusi Islam di Yaman: Penegakan khilafah & pembebasan Al Aqsha
“Akan muncul dari Aden Abyan, 12.000 orang yang menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah sebaik-baik orang di antaraku dan mereka.” (HR. Ahmad: 2918, 2079 dan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir: 11029 (11/56).
Revolusi Islam di Yaman memasuki babak baru yang menentukan. Pasca serangan roket mematikan yang menghantam masjid di komplek Istana Presiden Yaman di San’a, Jum’at (3/06/2011), Presiden Ali Abdullah Saleh dikabarkan meninggalkan Yaman menuju Riyadh, Saudi, untuk mengobati kepalanya yang terluka.
Sementara itu, sejumlah pejabat tinggi cedera dan tujuh pengawal Presiden yang sedang sholat Jum’at tewas akibat serangan tersebut. Sementara itu, Al Qaeda Jazirah Arab (AQAP) yang berbasis di Yaman telah mendeklarasikan berdirinya Imarah Islam (Negara Islam) di Yaman, dengan propinsi Abyan sebagai ibukotanya pada hari Sabtu (28/05/2011).
Saat ini, AQAP sedang mempersiapkan 12.000 pejuang di Aden dan Abyan untuk memerangi petugas keamanan Yaman dan agen intelijen secara total dan menyeluruh. Pasukan yang dibentuk juga dimaksudkan untuk persiapan pendirian Kekhalifahan Islam. Apakah 12.000 pasukan dari Aden dan Abyan ini menjadi tanda sudah terealisirnya nubuwah (kabar kenabian) dan akan segera terjadinya Al Malhamah Al Kubro (Perang Besar) hingga berujung pada pembebasan Al Aqsha?
Revolusi Islam di Yaman: Kemenangan yang dijanjikan
Revolusi Islam di Yaman yang terjadi sejak empat bulan lalu tidak terlepas dari pengaruh gelombang tsunami Revolusi Islam yang melanda Timur Tengah dan sekitarnya. Pasca Revolusi di Tunisa yang menyulut Revolusi lainnya termasuk di Yaman, ribuan penduduk telah berdemonstrasi di ibukota Yaman, San’a, menuntut turunnya sang diktaktor bengis, Ali Abdullah Saleh yang telah berkuasa selama 30 tahun lebih.
Bersamaan dengan revolusi rakyat yang menuntut sang diktaktor Yaman mundur, mujahidin Al Qaeda Jazirah Arab (AQAP) yang berpusat di Yaman, khususnya di Yaman Selatan, yakni di provinsi Abyan, telah berjuang untuk menegakkan syariat Islam dan mendirikan Imarah Islam (Negara Islam) di negara tersebut.
AQAP berkali-kali terlibat pertempuran dengan pasukan militer pemerintahan Yaman yang dibantu Amerika. Yaman, sebuah negara yang dalam sejarahnya memiliki kontribusi besar dalam perjalanan dan perkembangan Islam, sayangnya pasca serangan 11 September 2011 masuk ke camp kufur pimpinan AS dan sekutunya. Disuntik dana 70 miliar dollar oleh AS, pemerintahan Yaman di bawah Ali Abdullah Saleh mulai melancarkan perang melawan Islam dan kaum Muslimin di Yaman, dengan dalilh perang melawan terorisme.
Sejak tahun 2005, Yaman telah mengusir 16.000 orang yang dicurigai sebagai anggota Al Qaeda. Amerika pun semakin giat menggelontorkan dana untuk membunuhi para mujahidin AQAP dan menentang geliat penegakan syariat Islam di Yaman. Maka bantuan sebesar 150 juta USD pun segera digelontorkan agar pasukan militer Yaman dapat segera membumi hanguskan mujahidin AQAP. Bukannya surut, jihad di Yaman semakin berkobar dan meluas yang keseluruhannya digelorakan oleh para mujahidin AQAP!
Min Huna Nabda wa Fie Al Aqsha Naltaqiy
Dalam sebuah kesempatan, lewat pesan rekaman audio, mujahidin Al Qaeda Jazirah Arab (AQAP) yang berpusat di Yaman, mengeluarkan seruan revolusi total untuk melawan penguasa dunia Arab, termasuk Yaman tentunya. AQAP juga menyerukan agar umat Islam segera mendirikan pemerintahan yang berdasarkan hukum Islam!
Rekaman seruan revolusi dari AQAP tersebut muncul merespon gelombang tsunami revolusi Islam yang tengah menyapu Timur Tengah, setelah berhasil menggulingkan rezim Tunisia, Mesir, Libya, dan kini Yaman!
Dalam rekaman audio tersebut yang berbicara adalah Syekh Ibrahim al-Rubeish, mantan tahanan Guantanamo dan kini bergabung dengan mujahidin AQAP. Dalam rekaman sepanjang 10 menit itu, Syekh Al Rubeish mengkritik Arab Saudi yang menyediakan surga bagi presiden Tunisia yang digulingkan, Ben Ali. Beliau juga berpesan, bahwa menumbangkan penguasa lama saja tidak cukup dalam sebuah revolusi Islam, akan tetapi perlu didirikan pemerintahan baru berdasarkan hukum Islam atau syariat.
“Satu tiran pergi, hanya untuk diganti yang lain yang dapat mengatasi masalah duniawi mereka dengan menawarkan kesempatan kerja dan meningkatkan pendapatan mereka, namun masalah yang lebih besar sebenarnya tetap ada,” ujar beliau, merujuk pada pemimpin yang menggantikan tiran namun tidak menerapkan syariah Islam.
Sementara itu, ribuan anggota suku Yaman telah mengancam akan membanjiri ibukota Yaman, Sana’a untuk bergabung dalam pertempuran melawan pasukan yang setia kepada rezim presiden Saleh.
Mereka memperingatkan pemerintah bahwa jika pemerintah lebih berjuang habis-habisan untuk mempertahankan kekuasaan, mereka akan bergabung dengan suku yang lain yang telah berjuang dengan kekuatan melawan pasukan rezim Saleh dalam dua minggu terakhir.
Diktaktor Ali Abdullah Saleh sendiri telah menolak menandatangani kesepakatan yang diajukan negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (PGCC) selama tiga kali meskipun partainya sendiri dan para anggota oposisi telah menandatanganinya.
PGCC menjadi penengah dalam kesepakatan pada tanggal 23 Mei dan menyeru presiden Saleh menyerahkan kekuasaan kepada wakil presiden Yaman dalam waktu 30 hari setelah penandatanganan perjanjian dalam pertukaran untuk kekebalan dari tuntutan oleh parlemen
Dalam sebuah video yang dirilis oleh Global Islamic Media Front (GIMF) yang diproduksi oleh Al Malahim, berjudul “From Here We Begin…and at Al Aqsha We Meet” (Min Huna Nabda wa fie Al Aqsha Naltaqiy) amir (pimpinan) dan para komandan Al Qaeda Jazirah Arab (AQAP) yang berpusat di Yaman menyerukan seruan jihad dan rencana untuk mengirimkan 12.000 pasukan dari Aden dan Abyan.
Berbicara pertama kali dalam video tersebut adalah Syekh Abu Sufyan Al Azdi Saeed Al Shihri sebagai Deputy Comannder AQAP yang juga mantan tahanan Guantanamo bernomer # 372. Dalam seruannya beliau bersumpah akan membalaskan darah mujahidin Al Qaeda Jazirah Arab, seperti Syekh Abdul Aziz Al Muqrin yang dibantai secara keji oleh aparat Saudi.
Dalam kesempatan tersebut beliau juga berjanji akan menegakkan Daulah Islam, Khilafah Islam, dan menerapkan hukum-hukum Allah SWT. Beliau menyebut Yaman sebagai tanah jihad dan tempat dimana akan dideklarasikannya negara Islam. Beliau juga menyinggung akan membebaskan Al Aqsha dari cengkraman zionis yahudi Israel.
Berbicara di kesempatan kedua adalah amir (pimpinan) AQAP, Syekh Abu Baseer Nasir Al Wuhaishi. Beliau menyampaikan kabar gembira kepada seluruh kaum Muslimin dimanapun berada bahwa mereka, Mujahidin AQAP sebentar lagi akan menegakkan negara Islam di Yaman. Negara Islam di Yaman pun, menurut beliau adalah cikal bakal dari Khilafah Islam yang nantinya akan memerangi seluruh musuh Islam.
Beliau juga menyerukan akan segera datangnya pasukan mujahidin untuk membebaskan Al Aqsha. Kami bersumpah akan melakukan hal itu kepada saudara muslim kami di Palestina, sebagaimana sumpah Syekh Usamah bin Laden, sumpah Syekh Abu Mushab Az Zarqawy, dan lainnya.
Pembicara ketiga dalam kaset tersebut adalah Syekh Abu Hurairah Qasim Al Rimi, selaku Military Comannder AQAP. Beliau juga bersumpah dengan menyebut nama Allah bahwa mereka akan datang dengan bendera jihad ke Palestina untuk membebaskan Al Aqsha.
Beliau juga menyinggung Hasan Nasrullah, pimpinan Hizbullah Libanon yang pro Syiah, yang dikatakan memiliki sekitar 20.000 misil yang bisa ditembakkan ke Tel Aviv, ibukota Israel. Lalu, mengapa tidak ada satupun misil yang kalian tembakkan ke Israel? Bukankah itu artinya kalian sama saja dengan Mesir yang membuat blokade dengan menutup Rafah ke Gaza, dan kalian membuat blokade antara Libanon dengan Palestin?
Pembicara terakhir dalam video tersebut adalah Syekh Abu Harith Muhammad Al Awfi yang bertindak sebagai Field Comannder AQAP dan juga mantan tahanan Guantanamo bernomer # 333. Beliau lebih menyerukan kepada para tiran di Saudi Arabia bahwa mereka akan datang ke negeri Haramain (Mekkah dan Madinah) dan membalas apa yang telah mereka lakukan kepada mujahidin di sana, seperti kepada Syekh Yusuf Al Uyairi. Di bagian akhir, beliau juga berjanji akan membebaskan Al Aqsha dan seluruh jazirah Arab!
Menuju Khilafah Islam & pengiriman 12.000 pasukan untuk pembebasan Al Aqsha
Di tengah gelombang revolusi Islam yang masih berkecamuk di Yaman, kebuntuan politik dan melemahnya kekuasaan rezim diktaktor Ali Abdullah Saleh, mujahidin Al Qaeda Jazirah Arab (AQAP) akhirnya, dengan idzin Allah, mendeklarasikan berdirinya Imarah Islam di Yaman.
Peristiwa bersejarah bagi ummat Islam tersebut terjadi pada hari Sabtu (28/5/2011). AQAP mendeklarasikan Imarah Islam di Yaman, khususnya Yaman Selatan, dengan ibukota propinsi Abyan.
Deklarasi Imarah Islam di Yaman ini dilakukan AQAP setelah berhasil mengambil alih hampir seluruh bagian dari provinsi Abyan setelah merebut ibukota, Zinjibar pada Jumat (27/5). Dalam kesempatan itu pula, AQAP juga mempersiapkan untuk membentuk tentara dari 12.000 pejuang dari Aden dan Abyan untuk memerangi petugas keamanan Yaman dan agen intelijen di sana.
Syekh Mohamed Saied al-Omda, komandan lapangan AQAP mengatakan:
“Kami punya kabar baik bagi bangsa Islam, bahwa tentara dari 12.000 pejuang saat ini sedang dipersiapkan di Aden dan Abyan. Dengan pasukan ini, kita akan mendirikan sebuah kekhalifahan Islam. Ini adalah pesan untuk petugas keamanan pemerintah Yaman dan keamanan Layanan Nasional. Pedang kami siap dan kami memutuskan untuk membersihkan bumi ini,” ujar beliau.
Mendengar deklarasi Imarah Islam Yaman tersebut, pemerintah Yaman segera mengirim pesawat tempur dan membombardir posisi Mujahidin Al Qaeda di kota Zinjibar. Penduduk, Ali Dahmas mengatakan ia melihat jet tempur melepaskan tembakan di pinggiran selatan kota itu dan mendengar ledakan keras yang kemudian disusul dengan asap tebal ke udara.
Selain Yaman, Amerika sendiri sangat khawatir dengan deklarasi AQAP tersebut. Amerika masih berusaha untuk melobi sekutunya dari Eropa dan negara-negara Teluk untuk menekan presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, agar segera menandatangani kesepakatan untuk menyerahkan kekuasaan.
“Kami sangat cemas bahwa situasi yang tidak stabil di Yaman akan membawa permusuhan antarsuku yang berkepanjangan, yang mempersulit kami dalam menjalani proses kesepakatan untuk mentransfer kekuasaan,” ungkap sumber keamanan AS.
Para analis Barat dan Zionis membunyikan alarm bahwa pembebasan Zinjibar oleh Mujahidin AQAP memberi mereka kesempatan nyata untuk mencapai kekuasaan di “wilayah tidak stabil” dan mendirikan pemerintahan Islam. Sebuah koran Zionis, The Jerusalem Post, menulis:
“Laporan pengambilalihan terhadap kota Yaman selatan Zinjibar oleh pasukan bersenjata yang setia kepada Al Qaeda adalah pengingat yang mengganggu dari kesempatan mendirikan negara untuk mewakili gerakan jihad global”.
Jerusalem Post mengatakan bahwa tujuan Al Qaeda adalah untuk mendapatkan kedaulatan, dan untuk membentuk negara Islam, kekhalifahan, yang akan menyingkirkan semua rezim boneka Arab dan Asia Muslim.
Jika AQAP mengkonsentrasikan pasukan mereka, mengambil kontrol tidak hanya atas wilayah sekitar Zinjibar, tapi daerah lain Yaman, itu akan menjadi langkah pasti pertama untuk memulai membangun kembali Khilafah.
Para analis barat dan yahudi tersebut begitu yakin dan sangat ketakutan akan kemenangan AQAP. Bagi kaum Muslimin, pengiriman 12.000 pasukan dari Aden dan Abyan adalah nubuwah (kabar kenabian) karena merupakan sebuah hadits dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda :
“Akan muncul dari Aden Abyan, 12.000 orang yang menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah sebaik-baik orang di antaraku dan mereka.” (HR. Ahmad: 2918, 2079 dan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir: 11029 (11/56).
Dr. M Faiq Sulaifi menjelaskan dalam artikelnya yang berjudul “Pasukan dari Kota Aden” bahwa kabar atau hadits tersebut memiliki 2 sanad, yang satu shahih dan yang lainnya adalah dla’if. Maka yang dijadikan sandaran adalah sanad yang shahih.
Adapun tentang Aden dan Abyan beliau mengutip Al-Allamah Al-Hazimi yang berkata:
“Adapun yang pertama (yaitu Adan) –dengan fathah ain dan dal dan akhirnya nun-: Aden Abyan dari kota-kota Yaman yang terkenal. Dinisbatkan padanya (kota Aden) beberapa imam dan perawi hadits.” (Al-Amakin au Mattafaqa Lafzhuhu: 87). Sehingga penisbatan kepada kota Aden disebut dengan Al-Adeni.
Al-Allamah Ibnu Sayyidih berkata:
“Aden adalah sebuah tempat di Yaman. Disebut pula Aden Abyan. Seseorang dari Himyar dinisbatkan kepada Abyan karena ia telah “adan” (yaitu: bermukim) pada tempat itu (yaitu Abyan).” (Al-Muhith wal Muhkam Al-A’zham: 2/18).
Dan kota Aden adalah termasuk kota pelabuhan. Al-Allamah Ibnul Atsir Al-Jazari berkata:
“Di dalam hadits ada lafazh (dari demikian menuju Aden Abyan). Abyan –dengan wazan ‘ahmar’- adalah desa di tepi laut dari arah Yaman. Dan dikatakan bahwa Aden Abyan adalah nama kota Aden.” (An-Nihayah fii Gharibil Hadits: 1/22).
Dr. M Faiq Sulaifi melanjutkan dalam artikelnya. Al-Imam Al-Mu’tamir bin Sulaiman At-Taimi Al-Bashri berkata tentang hadits di atas:
“Menurutku beliau berkata: “Di kota A’maq.” (Majma’uz Zawa’id: 10/29).
Maksud beliau adalah bahwa mereka (pasukan dari Aden) akan berangkat dan bergabung ke kota A’maq bersama pasukan kaum muslimin untuk berperang melawan tentara Romawi (Kristen Salibis Eropa) pada peristiwa Al-Malhamah Al-Kubra (Pertempuran Besar) dan Penaklukan Konstantinopel pada akhir zaman sebelum munculnya Dajjal –la’natullah alaih-.
Al-Allamah Yaqut Al-Hamawi berkata:
“Kota A’maq disebutkan dalam hadits tentang penaklukan Konstantinopel. Beliau bersabda: “Kemudian pasukan Romawi turun di kota A’maq dan Dabiq. Dan mungkin juga ada hadits dengan bentuk jamak dan yang dimaksud adalah Umuq. Yaitu sebuah distrik (kota kecil) dekat kota Dabiq di antara kota Halab (Aleppo) dan kota Anthakiah.” (Mu’jamul Buldan: 1/222).
Hadits yang diisyaratkan oleh Yaqut adalah sabda Rasulullah :.
“Tidak akan terjadi hari kiamat sebelum pasukan Romawi turun di kota A’maq atau kota Dabiq kemudian dihadapi oleh pasukan (muslimin) dari Madinah dari sebaik-baik penduduk bumi pada hari itu….dst.” (HR. Muslim: 5157, Ibnu Hibban dalam Shahihnya: 6813 (15/224)).
Kota A’maq dan Aleppo adalah terletak di sebelah utara kota Damaskus. Semua kota tersebut masuk wilayah Syam. Sedangkan kota Damaskus –yaitu daerah Ghuthah- merupakan pusat kendali kaum muslimin dalam pertempuran ini.
Rasulullah bersabda dalam hadits panjang:
“Dan periode keenam adalah perdamaian antara kalian (kaum muslimin) dengan Bani Ashfar (yaitu Romawi atau Eropa). Kemudian mereka akan berjalan (memerangi kalian) di atas 80 ghayah.” Aku (perawi hadits) bertanya: “Apa itu ghayah?” Beliau menjawab: “Yaitu bendera. Masing-masing bendera membawahi 12.000 pasukan. Perkemahan kaum muslimin ketika itu adalah di sebuah tempat yang bernama Ghuthah di kota yang bernama Damasykus.” (HR. Ahmad: 22860. Syaikh Syu’aib Al-Arna’uth dalam Tahqiq Musnad Ahmad berkata: “Isnadnya shahih menurut kriteria Muslim.” Dan di-shahih-kan pula oleh Al-Allamah Al-Albani dalam Fadla’ilus Syam wa Damsyiq: 30 (23))
Kini, di propinsi Abyan, di Yaman Selatan, mujahidin AQAP telah mendeklarasikan berdirinya negara Islam, yang diproyeksikan menjadi Khilafah Islam. Dari sana pulalah, yakni dari Aden dan Abyan, rencananya akan dikirim 12.000 pejuang atau mujahidin untuk membebaskan Yaman seluruhnya dan juga Al Aqsha. Inikah pertanda telah terealisirnya nubuwah (kabar kenabian) dan akan segera terjadinya Al Malhamah Al Kubro (Perang Besar) hingga berujung pada pembebasan Al Aqsha? Semoga!
Wallahu’alam bis showab!
Sumber by : Ar Rahmah Media Network
Mengenang Tragedi 11 September
Afghanistan dan Irak dirudal atas nama perang melawan terorisme. Sedangkan kita tahu, Pemerintah Taliban sampai detik-detik terakhir tembakan salvo mesin perang Amerika tetap bersikukuh tidak tahu-menahu soal Tragedi WTC.Rezim Saddam Hussain pun tidak memiliki senjata pemusnah massal seperti dituduhkan Washington.
Bahkan, Kepala Tim Inspeksi Senjata Nuklir Mayjen Keith Dayton yang dikirim oleh Pentagon dengan 1.400 pakar nuklir juga tak menemukan secuil molukel atom di Irak. Jadi, gempuran ke Kabul dan Baghdad Tentu bukan karena adanya senjata pemusnah masal Mungkin karena kekayaan minyak di irak dan dengkinya mereka terhadap umat islam Bahkan Nyata-nyata Amerikalah yang menggunakan senjata pemusnah masal untuk membantai umat islam yang ada disana. Alangkah dahsyat Fitnah ini bergulir hingga jutaan nyawa umat islam begitu murah harganya. Hal ini sama dengan Peristiwa 11 September 2001 itu sendiri. Ada sejumlah pertanyaan yang sangat layak diajukan: benarkah Gedung WTC di New York hancur akibat hantaman pesawat?
Apakah mungkin gedung yang disangga baja itu meleleh hanya karena api? Mengapa jet-jet tempur AS tidak mengudara? Siapa sesungguhnya dalang di balik Tragedi 11 September? Apa kepentingan Washington dan Pentagon? Apa kaitannya dengan kepentingan energi di beberapa dekade mendatang. Bagaimana nasib dunia Islam? Mengapa Pakistan tidak memihak Taliban, tetapi AS?
Jika selama ini opini dunia seolah digiring oleh pemerintahan Bush untuk meyakini Tragedi WTC didalangi oleh Osama, maka ada sisi lain yang tentu pantas untuk disimak. Ini setidaknya pendapat banyak kalangan, mengapa misteri Tragedi 11 September perlu kembali diperbincangkan? Ada empat hal penting yang mendasarinya.
Pertama, Prof Dr Morgan Reymonds (guru besar pada Texas University, USA) menyatakan ”Belum ada bangunan…baja…ambruk hanya… oleh kobaran api”.
Kedua, Michael Meacher (mantan Menteri Lingkungan Inggris, 1997 – 2003) berpendapat ”…perang melawan terorisme… dijadikan…tabir kebohongan guna mencapai tujuan-tujuan strategis geopolitik AS”.
Ketiga,Prof Dr Steven E Jones (guru besar fisika pada Birgham Young University, USA) membeberkan hasil risetnya ”…bahan-bahan peledak telah diletakkan…di bangunan WTC”.
Profesor Steven E. Jones dari Brigham Young University, Utah, yang melakukan penelitian dari sudut teori fisika mengatakan bahwa kehancuran dahsyat seperti yang dialami Twin Tower serta gedung WTC 7 hanya mungkin terjadi karena bom-bom yang sudah dipasang pada bangunan-bangunan tersebut.
Teori fisika Jones tersebut tentunya sangat bertentangan dengan hasil penelitian FEMA, NIST dan 9-11 Commision bahwa penyebab utama keruntuhan gedung-gedung tersebut adalah api akibat terjangan pesawat dengan bahan bakar penuh.
Dalam kertas kerjanya berjudul “Why Indeed Did the WTC Buildings Collapse?” dan dipublikasikan harian Deseret Morning News yang terbit di Salt Lake City dalam situsnya awal November lalu, Ilmuwan dari Departerment of Physic and Astronomy, Brigham Young University itu menguraikan secara ilmiah penyebab sesungguhnya dari kehancuran tersebut.
Pihak Brigham Young University sendiri sebelumnya mengatakan bahwa isi dari kertas kerja tersebut sepenuhnya tanggung jawab penulis, bukan sebagai pandangan pihak universitas.
“Saya mengimbau dilakukan suatu investigasi secara serius atas hipotesa bahwa gedung WTC 7 dan Menara Kembar WTC runtuh bukan hanya oleh benturan (pesawat) dan kebakaran, tapi juga karena bahan peledak yang sudah ditempatkan sebelumnya,” kata Jones.
Detik-detik keruntuhan Menara Kembar WTC, dan juga gedung WTC 7 didekatnya, disaksikan jutaan pasang mata baik secara langsung maupun melalui siaran “live” televisi di seluruh dunia.
Sebelas tahun telah berlalu dan berbagai peristiwa penting pun terjadi terkait dengan tragedi “September hitam” tersebut, di antaranya berupa perubahan kebijakan politik luar negeri AS dan serangan terhadap Afghanistan, Irak dan Negara-negara umat Islam lainnya.
Jones sendiri dalam kertas kerjanya tidak menyorot soal politik dan aksi terorisme, tapi ia memfokuskan pada teori fisika atas keruntuhan gedung-gedung tersebut. Ia tidak mau berspekulasi mengenai bagaimana bom itu dipasang dan siapa yang melakukannya.
Bukan hanya api
Dalam paper yang juga dipublikasikan pada pertengahan November lalu oleh situs harian Deseret Morning News yang terbit di Salt Lake City, Jones satu persatu mencoba memberi keyakinan bahwa tidak mungkin hanya api yang memporakporandakan gedung berkonstruksi baja tersebut.
Menurut teori Prof Jones, simetrikal dan cepatnya keruntuhan gedung-gedung tersebut membuktikan bawa penjelasan resmi FEMA, NIST dan 9-11 Commission yang kini sudah menjadi pegangan publik pada umumnya adalah salah.
“Fakta sebenarnya, tampaknya ada bahan peledak yang sudah ditempatkan sebelumnya pada tiga gedung di Ground Zero itu,” ujar ilmuwan yang mengambil spesialisasi metal-catalysed fussion, archaeometeri dan solar enegy tersebut.
Sebelum dan sesudah peristiwa WTC belum pernah ada gedung berkerangka baja yang hancur total karena kebakaran. Namun bahan peledak dapat dengan efektif memotong tiang-tiang baja,” katanya.
Gedung WTC 7, yang tidak ditabrak pesawat, runtuh pada petang hari 11 September 2001 dalam 6,6 detik atau hanya 0,6 detik lebih lama dari perjalanan jatuhnya sebuah benda dari puncak gedung 47 lantai itu ke tanah.
“Dimana faktor kelambatan yang harus terjadi karena kekekalan gaya gerak, yang merupakan hukum dasar fisika,” katanya.
Dengan demikian muncul hipotesa penghancuran lewat ledakan, termasuk pada bagian bawah dan tiang-tiang baja penyangga, sehingga jatuhnya mendekati kecepatan benda jatuh bebas.
Puing-puing bekas gedung itu , memperkuat dugaan kehancuran akibat ledakan karena sebagian besar materi gedung menjadi seperti bubuk. “Bagaimana kita bisa yakin pada kejanggalan ini selain kerena bahan peledak?,” katanya.
Lelehan logam yang ditemukan direruntuhan WTC bisa sebagai akibat suatu reaksi suhu tinggi dari bahan ledakan yang biasa digunakan seperti thermite. Gedung yang jatuh bukan oleh ledakan tidak cukup punya energi langsung untuk mengakibatkan lelehan metal dalam jumlah besar.
Argumentasi lainnya, untuk menguapkan struktur baja penyangga diperlukan api dengan temperatur mendekati 5.000 derajat Fahrenheit, sementara barang-barang kantor dan minyak disel yang terbakar tidak bisa mencapai suhu sepanas itu.
Api yang disebabkan oleh bahan bakar jet dari pesawat tersebut paling lama hanya beberapa menit, dan selanjutnya api dari materi kantor akan membakar kemana-mana dalam 20 menit. .
Pendapat Jones yang kontroversial ini juga menarik perhatian jaringan televisi MSNBC yang 16 November lalu mengundangnya untuk menjadi pembicara dalam suatu wawancara yang dipandu Tucker Carlson.
“Yang saya lakukan adalah menghadirkan bukti, ini suatu hipotesa yang harus diuji. Ada perbedaan besar dengan yang sudah disimpulkan, dan saya hanya ingin mengklarifikasi,” kata Jones dalam wawancara tersebut.
Wawancara dalam program “The Situation” MSNBC itu sendiri hanya berlangsung enam menit sehingga tidak banyak waktu untuk Jones menjelaskan lebih jauh mengenai teorinya.
Carlson mengaku bahwa ia banyak mendapat respon dari pemirsa mengenai acara tersebut, yang umumnya memuji atas keberaniannya menghadirkan Jones dalam program itu.
Ada juga pemirsa melalui e-mail yang memprotes karena sempitnya waktu yang disediakan untuk Jones menjelaskan soal konspirasi, katanya.
Meskipun memakai dasar-dasar ilmu alam, pandangan Jones memang merupakan hal yang sangat sensitif, karena bisa berpengaruh pada hal-hal lainnya di balik tragedi yang menewaskan ribuan jiwa tersebut.
Menurut Deseret Morning News, Jones juga akan mempublikasikan teorinya itu dalam bentuk buku berjudul “The Hidden History of 9/11″
Terakhir, Osama bin Laden (tersangka dalang Tragedi 11 September) menegaskan ”Saya telah katakan… saya tidak terlibat dalam… 11 September”.
Karenanya, menjadi penting upaya untuk menyingkap misteri Tragedi WTC meskipun telah lama berlalu. Dari keempat hal penting di atas, dapat disimpulkan Perang Melawan Terorisme yang diprakarsai pemerintahan Bush perlu dikaji ulang, Apakah benar War on Terrorism atau War on Islam? Kenapa seperti itu? Karena memang yang dianggap teroris adalah orang-orang muslim dan senantiasa mereka menjadikan korban orang-orang muslim serta memporak-porandakan negeri kaum muslimin.
Kita bisa menjadikan komentar Andreas von Buelow dijadikan acuan.Di harian Tagesspiegel,Berlin,mantan Menristek Jerman ini semacam menyadarkan kita semua dengan ungkapannya: Carilah Kebenaran..
Yang lebih aneh lagi sampai saat ini peristiwa tersebut belum bisa di ungkap karena memang Amerika tidak menginginkannya, pemerintah Amerika Serikat juga tidak memperbolehkan PBB membentuk tim pencari fakta atas insiden 11 September 2001 tersebut. Ini semakin menjelaskan kepada dunia internasional akan adanya kemungkinan keterlibatan “oknum kunci” yang hendak dipertahankan atas nama keselamatan dan keamanan negara. Ini menjadi pertanyaan besar bagi banyak peneliti dan akan tetap tertulis dengan tinta kelabu dalam sejarah dunia. Tidak habis pikir, bukankah dengan penemuan data yang valid dan akurat yang melibatkan tim independent internasional akan lebih mudah mencari solusi dan menyusuan rangka keputusan untuk menyelamatkan penduduk Amerika di masa depan? Bukankah dengan larangan pembentukan tim independent tersebut justru akan menutup kemungkinan terbukanya penyebab dan pelaku sebenarnya,. Amerika memilih kredibilatsnya tercoreng dan meninggalkan pertanyaan besar yang meragukan sebab dan pelaku sesungguhnya peristiwa 11 September 2001.
Dengan itu insyaAllah telah jelas itu adalah fitnah besar dan makar yang besar yang ditujukan kaum kuffar untuk menghancurkan seluruh kaum muslimin yang yang lebih aneh lagi tidak ada teroris dari agama selain Islam. Telah nyata permusuhan antara Islam dan pihak Ahzab, dan bush juga telah memberikan dua pilihan berada bersama teroris atau bersama kami, secara tidak langsung itu pernyataan besar untuk umat islam, berada di Pihak Firaun Modern atau Para Mujahidin yang Membela Tanah Air Islam dan hak kaum muslimin. Wallahu’alam bisshawab
Kamis, 25 Agustus 2011
Tariq bin Ziyad Mengukir Karang dengan Namanya
Mendung hitam menggelayut di atas bumi Spanyol. Eropa sedang dikangkangi oleh penjajah, Raja Gotik yang kejam. Wanita merasa terancam kesuciannya, petani dikenakan pajak tanah yang tinggi, dan banyak lagi penindasan yang tak berperikemanausiaan. Raja dan anteknya bersuka ria dalam kemewahan sedang rakyat merintih dalam kesengsaraan. Sebagian besar penduduk yang beragama Kristen danYahudi, mengungsi ke Afrika, berharap mendapat ketenangan yang lebih menjanjikan. Dan saat itu Afrika, adalah sebuah daerah yang makmur dan mempunyai toleransi yang tinggi karena berada di bawah naungan pemerintahan Islam.
Satu dari jutaan pengungsi itu adalah Julian, Gubernur Ceuta yang putrinya Florinda telah dinodai Roderick, raja bangsa Gotik. Mereka memohon pada Musa bin Nusair, raja muda Islam di Afrika untuk memerdekakan negeri mereka dari penindasan raja yang lalim itu. Setelah mendapat persetujuan Khalifah, Musa melakukan pengintaian kepantai selatan Spanyol. Bulan Mei tahun 711 Masehi, Tariq bin Ziyad, budak Barbar yang juga mantan pembantu Musa bin Nusair memimpin 12.000 anggota pasukan muslim menyeberangi selat antara Afrika dan daratan Eropa.
Begitu kapal-kapal yang berisi pasukannya mendarat di Eropa, Tariq mengumpulkan mereka di atas sebuah bukit karang, yang dinamai Jabal Tariq (karang Tariq) yang sekarang terkenal dengan nama Jabraltar. Diatas bukit karang itu Thariq memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah menyeberangkan mereka. Tentu saja perintah ini membuat prajuritnya keheranan. “Kenapa Andalakukan ini?” tanya mereka. “Bagaimana kita kembali nanti?” tanya yang lain.
Namun Tariq tetap pada pendiriannya. Dengan gagah berani ia berseru,”Kita datang ke sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan,menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid. Keberanian dan perkataannya yang luar biasa menggugah Iqbal, seorangpenyair Persia, untuk menggubahnya dalam sebuah syair berjudul”Piyam-i Mashriq”: “Tatkala Tariq membakar kapal-kapalnya di pantai Andalusia (Spanyol), Prajurit-prajurit mengatakan, tindakannya tidak bijaksana. Bagaimanabisa mereka kembali ke negeri Asal, dan perusakan peralatan adalahbertentangan dengan hukum Islam. Mendengar itu semua, Tariq menghunus pedangnya, dan menyatakan bahwa setiap negeri kepunyaan Alloh adalah kampung halaman kita.”
Kata-kata Tariq itu bagaikan cambuk yang melecut semangat prajuritmuslim yang dipimpinnya. Bala tentara muslim yang berjumlah 12.000 orang maju melawan tentara Gotik yang berkekuatan 100.000 tentara. Pasukan Kristen jauh lebih unggul baik dalam jumlah maupun persenjataan. Namun semua itu tak mengecutkan hati pasukan muslim.
Tanggal 19 Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu, keduanya berperang di dekat muara sungai Barbate. Pada pertempuran ini, Tariq dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hingga Raja Roderick tenggelam di sungai itu. Kemenangan Tariq yang luar biasa ini, menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itu mereka tidak berani lagi menghadapi tentara Islam secara terbuka.
Tariq membagi pasukannya menjadi empat kelompok, dan menyebarkan mereka ke Kordoba, Malaga, dan Granada. Sedangkan dia sendiri bersamapasukan utamanya menuju ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kota itu menyerah tanpa perlawanan berarti. Kecepatan gerak dan kehebatanpasukan Tariq berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.
Rakyat Spanyol yang sekian lama tertekan akibat penjajahanbangsa Gotik, mengelu-elukan orang-orang Islam. Selain itu, perilaku Tariq dan orang-orang Islam begitu mulia sehinggamereka disayangi oleh bangsa-bangsa yang ditaklukkannya.
Salah satu pertempuran paling seru terjadi di Ecija, yang membawakemenangan bagi pasukan Tariq. Dalam pertempuran ini, Musa bin Nusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika ikut bergabung dengannya.
Selanjutnya, kedua jenderal itu bergerak maju terus berdampingan dan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun seluruh dataran Spanyol jatuh ke tangan Islam. Portugis ditaklukkan pula beberapa tahun kemudian.
“Ini merupakan perjuangan utama yang terakhir dan paling sensasional bagi bangsa Arab itu,” tulis Phillip K.Hitti, “dan membawa masuknya wilayah Eropa yang paling luas yang belum pernah mereka peroleh sebelumnya ke dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dan kesempurnaan keberhasilan operasi ke Spanyol ini telah mendapat tempat yang unik di dalam sejarah peperangan abad pertengahan.”
Penaklukkan Spanyol oleh orang-orang Islam mendorong timbulnya revolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar diakui. Ketidak toleranan dan penganiayaan yang biasa dilakukan orang-orang Kristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan hati yangluar biasa.
Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu, sehingga jika tentara Islam yang melakukan kekerasan akan dikenakan hukuman berat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang disita. Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat jitu yang dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu dan menjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkan memiliki hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semua komunitas mendapat kesempatan yang sama dalam pelayanan umum.
Pemerintahan Islam yang baik dan bijaksana ini membawa efek luar biasa. Orang-orang Kristen termasuk pendeta-pendetanya yang pada mulanya meninggalkan rumah mereka dalam keadaan ketakutan, kembali pulang dan menjalani hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulis Kristen terkenal menulis: “Muslim-muslim Arab itu mengorganisir kerajaan Kordoba yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan, mereka mengenalkan obor pengetahuan dan peradaban, kecemerlangan dan keistimewaan kepada dunia Barat. Dan saat itu Eropa sedang dalam kondisi percekcokan dan kebodohan yang biadab.”
Tariq bermaksud menaklukkan seluruh Eropa, tapi Alloh menentukan lain. Saat merencanakan penyerbuan ke Eropa, datang panggilan dari Khalifah untuk pergi ke Damaskus. Dengan disiplin dan kepatuhan tinggi, Tariq memenuhi panggilan Khalifah dan berusaha tiba seawal mungkin di Damaskus. Tak lama kemudian, Tariq wafat di sana. Budak Barbar, penakluk Spanyol, wilayah Islam terbesar di Eropa yang selama delapan abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhi panggilan Rabbnya. Semoga Alloh merahmatinya.
sumber ; http://kisahislam.wordpress.com
Abdul Qadir Al-Jailani
Beliau adalah seorang ulama besar sehingga suatu kewajaran jika sekarang ini banyak kaum muslimin menyanjungnya dan mencintainya. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau berada di atas Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam, maka hal ini merupakan suatu kekeliruan. Karena Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah rasul yang paling mulia di antara para nabi dan rasul yang derajatnya tidak akan pernah bisa dilampaui di sisi Alloh Subhanahu wa Ta’ala oleh manusia siapapun.
Ada juga sebagian kaum muslimin yang menjadikan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai wasilah (perantara) dalam do’a mereka. Berkeyakinan bahwa do’a seseorang tidak akan dikabulkan oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala, kecuali dengan perantaraannya. Ini juga merupakan kesesatan.
Menjadikan orang yang sudah meninggal sebagai perantara tidak ada syari’atnya dan ini sangat diharamkan. Apalagi kalau ada yang berdo’a kepada beliau. Ini adalah sebuah kesyirikan besar. Sebab do’a merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak boleh diberikan kepada selain Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Alloh Subhanahu wa Ta’ala melarang makhluknya berdo’a kepada selainNya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Alloh.” (QS: Al Jin:18)
Kelahirannya
Syaikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang ‘alim di Baghdad yang lahir pada tahun 490/471 H di kota Jailan atau disebut juga Kailan. Sehingga di akhir nama beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliy.
Pendidikannya
Pada usia yang masih muda beliau telah merantau ke Baghdad dan meninggalkan tanah kelahirannya. Di sana beliau belajar kepada beberapa orang ulama seperti Ibnu Aqil, Abul Khatthath, Abul Husein Al Farra’ dan juga Abu Sa’ad Al Mukharrimi sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga perbedaan-perbedaan pendapat para ulama.
Pemahamannya
Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada masa hidup beliau. Beliau adalah seorang alim yang beraqidah ahlus sunnah mengikuti jalan Para Pendahulu Islam Yang Sholeh. Dikenal banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak pula orang yang membuat-buat kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah, perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, “thariqah” yang berbeda dengan jalan Rasululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam, para sahabatnya dan lainnya.
Syaikh Abdul Qadir Al Jailani menyatakan dalam kitabnya, Al Ghunyah, “Dia (Alloh) di arah atas, berada di atas ‘ArsyNya, meliputi seluruh kerajaanNya. IlmuNya meliputi segala sesuatu. “Kemudian beliau menyebutkan ayat-ayat dan hadits-hadits, lalu berkata, “Sepantasnya menetapkan sifat istiwa’ (Alloh berada di atas ‘ArsyNya) tanpa takwil (menyimpangkan kepada makna lain, -seperti Alloh dihati atau dimana-mana, ini adalah keyakinan batil-). Dan hal itu merupakan istiwa’ dzat Alloh Subhanahu wa Ta’ala di atas ‘Arsy.
Dakwahnya
Suatu ketika Abu Sa’ad Al Mukharrimi membangun sekolah kecil di sebuah daerah yang bernama Babul Azaj dan pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada Syaikh Abdul Qadir. Beliau mengelola sekolah ini dengan sungguh-sungguh. Bermukim di sana sambil memeberikan nasehat kepada orang-orang yang ada di sana, sampai beliau meninggal dunia di daerah tersebut.
Banyak sudah orang yang bertaubat demi mendengar nasihat beliau. Banyak orang yang bersimpati kepada beliau, lalu datang ke sekolah beliau. Sehingga sekolah ini tidak kuat menampungnya. Maka diadakan perluasan.
Imam Adz Dzahabi dalam menyebutkan biografi Syaikh Abdul Qadir Al Jailani dalam Siyar A’lamin Nubala, menukilkan perkataan Syaikh sebagai berikut, “Lebih dari lima ratus orang masuk Islam lewat tanganku, dan lebih dari seratus ribu orang telah bertaubat.”
Murid-murid beliau banyak yang menjadi ulama terkenal, seperti Al Hafidz Abdul Ghani yang menyusun Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam. Ibnu Qudamah penyusun kitab fiqh terkenal Al Mughni.
Wafatnya
Beliau Wafat pada hari Sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9 Rabi’ul Akhir tahun 561 H di daerah Babul Azaj.
Pendapat ulama
Ketika ditanya tentang Syaikh Abdul Qadir Al jailani, Ibnu Qudamah menjawab, “Kami sempat berjumpa dengan beliau di akhir masa kehidupannya. Beliau menempatkan kami di sekolahnya. Beliau sangat perhatian kepada kami. Kadang beliau mengutus putra beliau Yahya untuk menyalakan lampu buat kami. Terkadang beliau juga mengirimkan makanan buat kami. Beliau senantiasa menjadi imam dalam shalat fardhu.”
Ibnu Rajab di antaranya mengatakan, “Syaikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya. Diagungkan oleh banyak para syaikh, baik ulama dan para ahli zuhud. Beliau memiliki banyak keutamaan dan karamah. Tetapi ada seorang yang bernama Al Muqri’ Abul Hasan Asy Syathnufi Al Mishri (orang Mesir) mengumpulkan kisah-kisah dan keutamaan-keutamaan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani dalam tiga jilid kitab. Dia telah menulis perkara-perkara yang aneh dan besar (kebohongannya). Cukuplah seorang itu dikatakan berdusta, jika dia menceritakan segala yang dia dengar. Aku telah melihat sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak tenteram untuk meriwayatkan apa yang ada di dalamnya, kecuali kisah-kisah yang telah masyhur dan terkenal dari kitab selain ini. Karena kitab ini banyak berisi riwayat dari orang-orang yang tidak dikenal. Juga terdapat perkara-perkara yang jauh (dari agama dan akal), kesesatan-kesesatan, dakwaan-dakwaan dan perkataan yang batil tidak terbatas. Semua itu tidak pantas dinisbatkan kepada Syaikh Abdul Qadir Al Jailani. Kemudian aku dapatkan bahwa Al Kamal Ja’far al Adfawi telah menyebutkan bahwa Asy Syathnufi sendiri tertuduh berdusta atas kisah-kisah yang diriwayatkannya dalam kitab ini.”
Ibnu Rajab juga berkata, “Syaikh Abdul Qadir Al Jailani memiliki pendapat yang bagus dalam masalah tauhid, sifat-sifat Alloh Subhanahu wa Ta’ala, takdir, dan ilmu-ilmu ma’rifat yang sesuai dengan sunnah. Beliau memiliki kitab Al Ghunyah Li Thalibi Thariqil Haq, kitab yang terkenal. Beliau juga mempunyai kitab Futuhul Ghaib. Murid-muridnya mengumpulkan perkara-perkara yang banyak berkaitan dengan nasehat dari majelis-majelis beliau. Dalam masalah-masalah sifat, takdir dan lainnya, ia berpegang pada sunnah. “
Imam Adz Dzahabi mengatakan, “intinya Syaikh Abdul Qadir Al Jailani memiliki kedudukan yang agung. Tetapi terdapat kritikan-kritikan terhadap sebagian perkataannya, dan Alloh Subhanahu wa Ta’ala menjanjikan (ampunan atas kesalahan-kesalahan orang-orang beriman). Namun sebagian perkataannya merupakan kedustaan atas nama beliau.” (Syiar XX/451).
Imam Adz Dzahabi juga berkata, “Tidak ada seorangpun para ulama besar yang riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syaikh Abdul Qadir Al Jailani, dan banyak di antara riwayat-riwayat itu yang tidak benar bahkan ada yang mustahil terjadi.”
(Sumber Rujukan: Adz Dzail ‘Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor 134, karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali)
Rabu, 24 Agustus 2011
Video spesial lima tahun daulah Islam Irak
بسم الله الرحمن الرحيم
Departement Media Informasi Al-Furqon
Mempersembahkan
( خمـــ5ـــسة أعـــوام لدولـــة الإســـلام )
Lima Tahun Daulah Islam
Download
Kwalitas Tinggi 666.53mb
Download 1
Download 2
Kwalitas Menengah 173.73mb
Download 1
Download 2
Kwalitas Sedang 69.90mb
Download 1
Download 2
Versi HP 97.41mb
Download 1
Download 2
Berdoalah untuk Saudara-saudara Antum yang Berjihad
Saudara-saudara Antum di Departement Media Informasi Al-Furqon
Departement Informasi Daulah Irak Al Islamiyah
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَاَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَاَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ
وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ
اَللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ اَهْلِ الْكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ
وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُوْنَ اَوْلِيَائَكَ
اَللَّهُمَّ اَنْجِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ أَفْغَانِسْتَانَ وَ فِي الْعِرَاقِ
وَفِيْ فَلَسْطِيْنِ وَ سَائِرِ بِِلاَدِ الْمُسْلِمِيْنَ
اَللَّهُمَّ انْصُرِِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي أفغانستان و في العراق
وفي فلسطين و في كُلِّ مَكَانٍ
اَللَّهُمَّ قَاَتِلْ جُيُوْشَ أَمْرِيْكَا وَ حُلَفَائِهِمْ وَاشْدُدْ
وَطْأَتَكَ عَلَيْهِمْ وَاجْعَلْهُمْ مُنْهَزِمِيْنَ
اَللَّهُمَّ شَتِّتْ شَمْلَهُمْ وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ
وَاجْعَلْهُمْ عِبْرَةً لِلْمُعْتَبِرِيْنَ
وَ دَمِّرْ هُمْ بِعِزَّتِكَ
يَاعَزِْيزُ يَاقَهَّارُ ياَجَبَّارُ يَامُنْتَقِمُ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
"Ya Allah, ampunilah kami dan kaum mukminin dan mukmininat muslimin dan muslimat; dan tautkanlah hati-hati mereka dan perbaikilah hubungan mereka; dan tolonglah mereka atas musuh-Mu dan musuh mereka
Ya Allah, kutuklah kaum kuffar dari kalangan ahli kitab yang menghalang-halangi jalan-Mu dan mendustakan Rasul-Mu dan memerangi para wali-Mu
Ya Allah, selamatkanlah kaum muslimin di Afghanistan, Irak, dan Palestina serta seluruh negeri kaum muslimin
Ya Allah, tolonglah para mujahidin yang berjihad di Afghanistan, Irak, Palestina, dan di mana saja berada
Ya Allah, perangilah tentara Amerika dan para sekutunya; keraskanlah injakan-Mu kepada mereka; dan jadikanlah mereka kalah
Ya Allah, ceraiberaikanlah barisan mereka, dan pecahkanlah kesatuan mereka, dan jadikanlah kehancuran mereka sebagai pelajaran bagi siapa saja; dan hancurkanlah mereka dengan kekuatan-Mu, wahai Dzat yang Maha Kuat, Paling Berkuasa, Paling bisa berbuat sewenang-wenang dan Zat yang Maha Pembalas."
Sumber : http://arrahmah.com
Langganan:
Postingan (Atom)