Senin, 02 Agustus 2010

Mengapa Bencana itu ada ?


Jumat, 30/07/2010 15:41 WIB
Hasil Polling: Mayoritas Warga Pakistan Anggap AS sebagai Musuh
Meskipun miliaran dolar bantuan dari Washington untuk Pakistan untuk antisipasi ancaman bersama dari bahaya yang dianggap sebagai kelompok ekstremis, rakyat Pakistan ternyata memiliki pandangan yang sangat negatif terhadap Amerika Serikat, menurut hasil jajak pendapat Pew Research Center yang dirilis pada Jumat ini (30/7).

Survei tersebut juga menemukan bahwa warga Pakistan telah berkurang rasa takutnya terhadap kelompok 'ekstrimis' yang akan merebut kendali atas negara mereka, mungkin hal ini mencerminkan 'keberhasilan' pasukan pemerintah melakukan operasi militer terhadap kelompok-kelompok perlawanan sejak awal tahun 2009.

Kebanyakan warga Pakistan ingin meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat, menurut jajak pendapat tersebut. Tetapi sebagian besar warga Pakistan melihat AS dengan wajah penuh kecurigaan, dukungan untuk keterlibatan Amerika dalam perang melawan ekstremis telah menurun, dan hampir dua-pertiga warga Pakistan ingin pasukan AS keluar dari negara tetangga mereka Afghanistan.

Citra Amerika Serikat di Pakistan adalah yang terendah di antara 22 negara yang masuk dalam Pew Global Attitudes Survey 2010 terhadap 2.000 warga Pakistan yang diambil antara tanggal 13-28 April.

Lima puluh sembilan persen responden menggambarkan Amerika Serikat sebagai musuh, dengan 17 persen memiliki pandangan yang menguntungkan dan hanya 11 persen yang menganggap AS adalah partner, kata hasil jajak pendapat itu.

Hanya delapan persen percaya Presiden AS Barack Obama dapat melakukan hal yang benar dalam urusan di dunia, peringkat terendah dari survei dari 22-negaraa, dan hanya 20 persen memiliki pandangan yang menguntungkan dari Pakistan Presiden Asif Ali Zardari, turun dari 64 persen dibandingkan dengan dua tahun lalu.

Kebanyakan warga Pakistan juga menentang keterlibatan Amerika di Afghanistan, dengan 65 persen mengatakan pasukan AS dan NATO harus ditarik secepat mungkin, dan relatif sedikit yang percaya Taliban dan al-Qaidah merupakan ancaman serius bagi negara mereka.

Hanya 25 persen berpikir bahwa akan buruk bagi Pakistan jika Taliban kembali mengambil alih Afghanistan, sementara 18 persen berpikir sebaliknya dan 57 persen mengatakan itu tidak masalah atau tidak punya pendapat. (sumber)

Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan. (QS. 11:113)
Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh." Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar." (QS. 3:168)
Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?" Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa. Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaanNya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim), Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?" Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaikum[476]. Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Quran (supaya jelas jalan orang-orang yang saleh, dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa. Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu sembah selain Allah." Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk." Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik." Katakanlah: "Kalau sekiranya ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan, tentu telah diselesaikan Allah urusan yang ada antara aku dan kamu. Dan Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang zalim. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)" Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan. Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaanNya. Dan Dialah Pembuat Perhitungan yang paling cepat. Katakanlah: "Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan: "Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur"." Katakanlah: "Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya." Katakanlah: " Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)." Katakanlah: " Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)." Dan kaummu mendustakannya (azab) padahal azab itu benar adanya. Katakanlah: "Aku ini bukanlah orang yang diserahi mengurus urusanmu." Untuk setiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui. Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu). (QS.6:50)


Minggu, 1 Agustus 2010, 22:37 WIB
Antara Teguran dan Pasukan Allah ........
Banjir di Pakistan Tewaskan 1.100 Orang
VIVAnews - Jumlah korban tewas akibat banjir besar di Pakistan barat laut bertambah menjadi 1.100 orang pada Minggu 1 Agustus 2010. Tim penyelamat berjuang untuk menyelamatkan lebih dari 27.000 orang yang masih terperangkap derasnya air bah.

Upaya pertolongan sempat terbantu dengan mulai meredanya musim hujan yang telah menyebabkan banjir terburuk dalam beberapa dekade di Provinsi Khyber-Pakhtoonkhwa.

"Pemantauan udara menunjukkan banyak desa tersapu banjir. Hewan ternak pun banyak yang tenggelam," kata Latifur Rehman, juru bicara Otoritas Manajemen Bencana. "Kehancuran (akibat banjir) cukup besar."

Banjir, yang menurut perkiraan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengancam satu juta orang secara nasional, datang pada saat pemerintah Pakistan bergulat dengan ekonomi yang sedang goyah dan peperangan melawan Taliban.

Pemerintah Amerika Serikat pada Minggu mengumumkan bahwa mereka akan memberikan bantuan kepada Pakistan senilai US$10 juta.

Pejabat pada Otoritas Manajemen Bencana, Adnan Khan, mengatakan, jumlah korban tewas akibat banjir bisa lebih tinggi karena tim penyelamatan sulit menjangkau daerah tertentu yang dilanda musibah air bah itu.

Hampir 700 orang tenggelam di lembah Peshawar, yang mencakup distrik Nowshera dan Charsada, dan 115 lainnya masih hilang.

"Distrik Swat dan Shangla juga mengalami hantaman banjir cukup besar dan lebih dari 400 jiwa meninggal," kata Mujahid Khan, kepala layanan penyelamatan Edhi Foundation.

Bahkan, di distrik Swat, banjir telah menghancurkan lebih dari 14.600 rumah dan 22 sekolah.

Pihak berwenang telah mengirimkan 43 helikopter militer dan lebih dari 100 kapal untuk membantu penyelamatan sekitar 27.300 orang yang masih terperangkap banjir.

"Semua upaya dilakukan untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di daerah bencana," kata Rehman.

Meski demikian, beberapa warga mulai mengkritik respons pemerintah dalam upaya mencari korban selamat. "Banjir telah menghancurkan kita semua, dan saya tidak tahu di mana keluarga saya," kata Hakimullah Khan, seorang penduduk kota Charsadda yang mengeluh karena pemerintah tidak membantunya mencari istri yang hilang dan tiga anaknya.

"Air ada di sekitar dan tidak ada bantuan terlihat," ujar Khan.

Menurut pejabat setempat, pihak militer juga telah mengerahkan 30.000 tentara angkatan darat untuk membantu menyelamatkan lebih dari 20.700 orang.

Akibat bencana banjir itu, beberapa pengungsi di kamp-kamp barat laut mulai terancam sejumlah penyakit seperti demam, diare, dan masalah kulit.

"Sekarang ada bahaya nyata dari penyebaran penyakit melalui air seperti diare, asma alergi kulit, dan mungkin kolera di wilayah ini," kata Shaharyar Bangash, kepala operasi di Khyber-Pakhtoonkhwa untuk World Vision, sebuah kelompok kemanusiaan internasional.

Berbagai negara dan organisasi-organisasi bantuan pun telah mulai merespons bencana banjir itu.

Amerika Serikat juga menyalurkan ribuan paket makanan, perahu penyelamat empat buah, dan dua unit penyaringan air di barat laut.

"Ini sangat dibutuhkan di daerah yang terkena banjir dan kami membutuhkan lebih banyak bantuan dari masyarakat internasional," kata Rehman. [sumber]

ISLAMABAD (ANP) - Banjir akibat hujan lebat di Pakistan utara telah menelan sedikitnya 1100 jiwa. Dipastikan satu setengah juta orang menderita akibat bencana alam ini.

Menurut pihak berwenang Pakistan ini adalah banjir terparah sejak puluhan tahun. Sungai-sungai meluap dan ribuan hektar lahan pertanian hancur. Juga dilaporkan terjadinya tanah longsor. Puluhan jembatan roboh dan sejumlah desa hanyut.

Dikabarkan di distrik Swat hampir semua jembatan hancur. Ratusan korban selamat berlindung di gedung-gedung sekolah kota Peshawar dan Muzaffarabad, ibukota Kashmir bagian Pakistan.

Pihak berwenang ibukota Islamabad melaporkan beberapa kota terputus dari dunia luar. Organisasi bantuan cemas akan merebaknya penyakit seperti kolera.[sumber]

Rasulullah Saw juga menerangkan akan sebab-sebab musibah dalam haditsnya:

Berkata Ummu Salamah, istri Rasulullah Saw, aku mendengar Rasulullah Saw bersabda:

“Jika timbul maksiat pada ummatku, maka Allah akan menyebarkan azab-siksa kepada mereka.” Aku berkata : Wahai Rasulullah, apakah pada waktu itu tidak ada orang-orang shalih? Beliau menjawab: “ada!”. Aku berkata lagi: Apa yang akan Allah perbuat kepada mereka? Beliau menjawab: “Allah akan menimpakan kepada mereka azab sebagaimana yang ditimpakan kepada orang-orang yang berbuat maksiat, kemudian mereka akan mendapatkan keampunan dan keredhaan dari dari Rabbnya.” (HR. Imam Ahmad)

Lima Sebab Datangnya Azab dan Siksa Allah

Rasulullah Saw bersabda:

“Bagaimana kalian apabila terjadi lima perkara, dan aku berlindung kepada Allah mudah-mudahan lima perkara itu tidak terjadi pada kamu atau kamu tidak menjumpainya, yaitu,

Tidaklah perbuatan zina itu tampak pada suatu kaum, dikerjakan secara terang-terangan, melainkan tampak dalam mereka penyakit ta’un dan kelaparan yang tidak pernah dijumpai oleh nenek moyang dahulu.
Dan tidaklah kaum itu menahan zakat, melainkan mereka ditahan oleh Allah turunnya hujan dari langit, andai kata tidak ada binatang ternak tentu mereka tidak akan dihujani.
Dan tidaklah kaum itu mengurangi takaran dan timbangan, melainkan mereka disiksa oleh Allah dengan kesengsaraan bertahun-tahun dan sulitnya kebutuhan hidup dan nyelewengnya penguasa.
Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka itu menghukumi dengan selain kitab yang diturunkan oleh Allah, melainkan mereka akan dikuasai oleh musuh yang merampas sebagian kekuasaan mereka.
Dan tidaklah mereka itu menyia-nyiakan kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya, melainkan Allah menjadikan bahaya di antara mereka sendiri.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Lima Belas Perkara Mendatangkan Musibah & Bala Bencana

Dari Ali bin Abi Thalib Ra berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Apabila umatku telah melakukan lima belas perkara, maka halal baginya (layaklah) ditimpakan kepada mereka bencana.” Ditanyakan, apakah lima belas perkara itu wahai Rasulullah?

Rasulullah Saw bersabda: “Apabila…

Harta rampasan perang (maghnam) dianggap sebagai milik pribadi,
Amanah (barang amanah) dijadikan sebagai harta rampasan,
Zakat dianggap sebagai cukai (denda),
Suami menjadi budak istrinya (sampai dia),
Mendurhakai ibunya,
Mengutamakan sahabatnya (sampai dia),
Berbuat zalim kepada ayahnya,
Terjadi kebisingan (suara kuat) dan keributan di dalam masjid (yang bertentangan dengan syari’ah),
Orang-orang hina, rendah, dan bejat moralnya menjadi pemimpin umat (masyarakat),
Seseorang dihormati karena semata-mata takut dengan kejahatannya,
Minuman keras (khamar) tersebar merata dan menjadi kebiasaan,
Laki-laki telah memakai pakaian sutera,
Penyanyi dan penari wanita bermunculan dan dianjurkan,
Alat-alat musik merajalela dan menjadi kebanggaan atau kesukaan,
Generasi akhir umat ini mencela dan mencerca generasi pendahulunya;
Apabila telah berlaku perkara-perkara tersebut, maka tunggulah datangnya malapetaka berupa; taufan merah (kebakaran), tenggelamnya bumi dan apa yang diatasnya ke dalam bumi (gempa bumi dan tananh longsor), dan perubahan-perubahan atau penjelmaan-penjelmaan dari satu bentuk kepada bentuk yang lain.” (HR. Tirmidzi, 2136)

Semoga Allah memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua amiin ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar