Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya." Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci. (QS.As-Shaf:8-9)
Minggu, 01 November 2009
Persekongkolan Blok Kafir terhadap Umat Islam
Pergolakan antara kebenaran dan kebatilan bermula sejak Iblis menolak perintah Allah SWT bersujud kepada Adam. Dia bersumpah untuk menyesatkan umat manusia, kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas, karena mereka mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Karena, itulah perlawanan paling berat yang dialami oleh para nabi. Allah SWT menjelaskan (yang artinya), "Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia) ...." ( Al-An'aam: 112).
Kebatilan akan terus melahirkan kezaliman-kezaliman dan ujungnya adalah kehancurannya, sedangkan kemenangan akan berada di pihak kebenaran, cepat atau lambat. Allah SWT berfirman, "Dan katakanlah, 'Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.' Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." ( Al-Israa': 81).
Kemenangan bagi umat Islam adalah sunah yang bersifat aksiomatik apabila dipenuhi syarat-syaratnya. Amerika sedang memimpin kebatilan dunia untuk menghancurkan Islam dan umatnya. Tetapi, "Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari." (An-Naml: 50).
Mari kita lihat sejauh mana kekuatan musuh kita dan apa bekal kita untuk menghadapi Amerika dan sekutu-sekutunya.
Kekafiran adalah agama yang satu, kerja sama di antara mereka suatu keniscayaan. Allah SWT berfirman, "Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa." (Al-Jaatsiyah: 19).
Segala upaya mereka satu padukan untuk menghancurkan Islam dan umatnya. Apalagi, setelah mereka merasa menang dalam perang dingin dengan Rusia yang gulung tikar setelah kekalahan telak yang dialaminya di Afghanistan, yang oleh Gorbachev dikatakan sebagai salah perhitungan. Satu per satu wilayah yang dicengkeram Rusia berguguran dan komunisme pun bubar.
Melalui penasihatnya, Sammuel Hungtington mengatakan, musuh yang harus dihancurkan selanjutnya adalah Islam dengan segala kekuatannya. Berdasar inilah segala langkah disusun. Melihat gulung tikarnya Rusia karena perjuangan mujahidin, maka Amerika berusaha menghancurkan para mujahidin dengan mempersempit semua langkah gerak mereka. Terutama, setelah peranan mujahidin terlihat jelas dalam perjuangan mereka membantu saudara-saudara sesama muslim yang mengalami etnic cleansing di Bosnia, perjuangan Kashmir, perjuangan di Filipina Selatan, dan sebagainya. Maka, dicarilah jalan untuk menghancurkan mereka. Rupanya analisis buku ini, Bukan tetapi Perang Terhadap Islam, menguatkan rekayasa 11 September sebagai entri point untuk menyatakan perang total terhadap terorisme internasional, yaitu Islam.
Sasaran yang dituju adalah WTC sebagai pusat bisnis internasional dan counternya adalah membasmi perdagangan Islam, yaitu jihad dan mujahidin. Firman Allah SWT, "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya." (Ash-Shaf: 10--11).
Mereka telah berhasil sedemikian rupa untuk mempengaruhi opini dunia bahwa yang diperjuangkan betul-betul adalah membasmi terorisme. Padahal, kenyataan membuktikan bahwa Amerika adalah sumber terorisme dalam infasinya ke negara-negara berdaulat, seperti Afghanistan, Irak, Somalia, dan sebagainya. Begitu pula dengan Israel yang selalu mendapat dukungan dari hak veto PBB. Teroris Israel malah mendapat dukungan luar biasa dari PBB, bahkan vetonya selalu membelanya. Begitulah keadaan yang berlangsung di mata dunia, tanpa ada yang bisa menghentikan langkah-langkahnya, termasuk PBB yang bermarkas dan biayai oleh Amerika itu. Tetapi, justru dalam kazaliman dan arogansi Amerika itu, kita akan melihat masa kehancurannya. Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali." (Asy-Su'araa: 227).
"Maka, orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Rab semesta alam." (Al-An'am: 45).
Rasulullah saw. bersabda, "Perbuatan zalim adalah kegelapan-kegelapan di hari kiamat." (HR Bukhari dan Muslim).
Ya, Amerika yang dikuasai oleh lobi Yahudi Internasional telah bekerja sama dengan salibisme internasional dan pemerintah-pemerintah sekuler yang didukung oleh ulama ulama suu' (ulama yang jelek) berikut jajaran intelejen yang canggih. Mereka berusaha keras melumatkan kekuatan umat Islam. Tidak jarang sebagian tokoh Islam ikut-ikutan menyudutkan umat Islam, padahal mereka mengaku sebagai seorang muslim.
Kekuatan memang tidak seimbang, tetapi Allah SWT selalu membela hamba-hamba-Nya yang ikhlas berjuang karena-Nya, sehingga tidak ada istilah menyerah, apalagi pensiun berjuang. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Muhammad: 7).
Sejak melemahnya umat Islam pada abad ke-16 M di bawah dinasti Utsmaniyah di Turki, Shafawiyah di Iran dan Moghol di India dimanfaatkan oleh blok-blok kafir untuk menjajah wilayah-wilayah Islam, termasuk Indonesia oleh Portugis dan Belanda. Mereka merusak umat Islam dengan tiga senjata: (1) menjajah fisik dengan senjata, (2) menjajah agama dengan kristenisasi, dan (3) Menjajah otak dengan oreintalisme. Penjajahan fisik berakhir dengan merdekanya wilayah-wilayah jajahan, tetapi kristenisasi dan orientalisasi tetap berjalan. Meskipun demikian, rupanya perkembangan Islam semakin pesat dan kekuatannya semakin mantap, baik dari segi sumber daya alam maupun manusianya yang menunjukkan kebangkitan umat Islam di segala bidang. Hal itu menjadikan blok kafir bersatu untuk menghadang kekuatan Islam yang oleh mereka dianggap sebagai ancaman serius, terutama karena faktor agama. Makanya, keluarlah dari mulut George Bush sebuah pernyataan bahwa ini adalah perang salib (crusade), walaupun kemudian menarik lagi karena takut umat Islam besatu.
Amerika Akan Hancur dari Dalam
Sebenarnya binatang besar, gajah, yang bernama Amerika mengandung banyak kelemahan. Al-Maududi berkata, andaikan umat Islam bagaikan lalat-lalat yang mengiang di telinga sang gajah, gendang telinganya akan pecah. Tetapi, sayangnya suara umat Islam tidak bulat. Mereka dipecah-pecah menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok formalistik, yaitu mayoritas umat Islam yang mempraktikkan Islam sebatas ritual. Kedua, kelompok umat Islam yang substansialistis atau modernis, atau inklusif, atau liberalis, atau nasionalis, atau sekularis, yang hanya mau roh Islam tetapi jasadnya setan. Mereka adalah anak-anak emas Barat. Adapun yang menjadi target mereka dan harus dihancurkan adalah kelompok fundamentalis (istilah mereka), yaitu umat Islam yang ingin kembali menerapkan Islam secara kaffah (menyeluruh), di bidang ekonomi, sosial, politik, dll. Apa pun kerja mereka, semuanya bertujuan untuk menzhalimi umat Islam.
Sesungguhnya indikasi-indikasi kehancuran Amerika sudah mulai kelihatan, hal itu seperti diungkap seorang penyair Mesir, Syauqi:
Bangsa- bangsa itu tergantung akhlaknya
Apabila akhlak mereka bejat, hancurlah bangsa itu.
Melihat hasil penelitian oleh dua orang Amerika bernama James Pattersoon dan Pater Kirm dalam bukunya yang berjudul The Day Amerika Told the Truth, dari hasil polling yang dilakukan kepada 2000 orang Amerika dari berbagai strata sosial, terungkap 54 hakikat kehancuran Amerika dari dalam, di antaranya sebagai berikut.
Amerika tidak memiliki keteladanan moral, baik politikus, ekonom, agamawan, dan yang paling buruk adalah wartawan.
Kejahatan terus meningkat sampat 600 %, dan 60 % pernah menjadi korban.
Kebohongan sudah melanda luas masyarakat Amerika.
1 dari 7 orang pernah mengalami kekerasan seksual, dan gadis-gadis kehilangan keperawanan sebelum usia 13 tahun.
Penodongan, penjambretan, dan perampokan merajalela, 20 % dari mereka pernah mengalami hal itu.
Broken home menjadi umum, karena anak-anak tidak mendapat kasih sayang.
Minuman keras dan narkoba melanda kawasan umum rakyat Amerika, termasuk free sex.
Satu dari tiga orang yang terkena aids tidak memberitahukan pasangannya bahwa ia terinfeksi.
Satu dari tujuh orang membawa senjata tajam atau senjata api (pistol).
Rasisme dan egoisme menimpa masyarakat umum, dll.
Ini adalah indikasi pertama. Adapun indikasi kedua adalah bahwa perkembangan Islam di Amerika termasuk yang terpesat, sehingga semakin banyak orang Amerika yang memeluk agama Islam. Majalah Mujtama' pernah memuat berita bahwa 10.000 tentara Amerika di Pentagon adalah Muslim. Jadi, Amerika, insya Allah, akan jatuh dari dalam. Semoga kita bisa menyaksikan kehancuran Amerika, seperti kita menyaksikan keruntuhan salah satu negara adi daya: Uni Sovyet, yaitu setelah gagal memenangkan perang dengan Afghanistan. Dan semoga Amerika juga gagal memerangi kaum muslimin di seluruh dunia, yang dilanjutkan dengan kejatuhannya.
Oleh: Farid Ahmad Okbah, M.A., Ketua Majelis Dakwah Al-Irsyad Al-Islamiyyah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar